Senin, 15 Juni 2009

MATEMATIKA ALAM SEMESTA

Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an 9 Besi, Surat ke-57 (Al Hadid)

Memang aneh, tampaknya, dalam pelajaran teologi, nama salah satu elemen
kimia dalam tabel periodik, yaitu besi (Fe = ferrum) bisa menjadi salah
satu judul surat dalam kitab suci agama. Tetapi itulah al-Qur'an.
Sehingga pertanyaan bagi orang awam tentunya, karakter apa yang menarik
pada surat ini? Lalu, mengapa besi dijadikan salah satu nama surat dalam
al-Qur'an? Bukankah emas, misalnya, lebih berharga?
Surat ini turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya
Negara Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika cukup
banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi
kepentingan umum. Nama surat terambil dari kalimat wa anzalnal-hadida,
ayat 25.1 Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik Ben Nabi, laksana
"kilauan anak panah" yang menarik perhatian bagi kaum ber­akal; yang
diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang menyangkut ketuhanan.
" Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan
Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat
dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi
itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah
Mahakuat lagi Maha Perkasa." (al-Hadid 57: 25).

Karakter pertama yang menarik perhatian adalah banyak penafsir
menghindari terjemahan wa ansalnal-hadida dengan "Kami ciptakan besi",
padahal secara intrinksik seharusnya. "Kami turunkan besi", sebagaimana
terjemahan "Kami turun­kan bersama mereka al-Kitab dan mizan (keadilan,
keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)". Mengapa demikian? Karena dalam
bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit?
Apakah dijatuhkan begitu saja?

Namun seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah.
Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi
berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari langit".2

Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat
tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.

Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi.
Perkiraan paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi
sistem matahari kita,3 dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan oleh
suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan suhu
ratusan juta derajat Celsius. Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau
supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang
mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh gravitasi
bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.

Karakter kedua, ketika menjelaskan besi "memberikan kekuatan yang hebat"
barangkali pembaca membayangkan sen­jata pemusnah sekelas ICBM,
Intercontinental Ballistic Missile (peluru kendali antarbenua) atau
senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Tetapi bukan hanya iht.
Nikmat yang paling besar yang diberikan Tuhan kepada umat manusia adalah
"desain bumi". Bumi dan isinya dilindungi oleh Sabuk Van Allen yang
membungkus bumi seolah-olah perisai berbentuk medan elektromagnetik
berenergi tinggi. Perisai dengan "ke­kuatan hebat" ini tidak dimiliki
oleh planet-planet lain.

Sabuk radiasi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan
elektron, mengelilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk
Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat
energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar
flares.4 Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat
meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi, dengan kekuatan setara 100
juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan
badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini
terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri
dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang
tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan
radiasi yang lebih lemah.5

Barangkali kita sekarang paham mengapa besi menempati salah satu judul
surat di dalam al-Qur'an. Inti besi dan nikel "melindungi makhluk bumi"
berupa perisai elektromagnetik dengan "kekuatan yang hebat". Namun yang
terpenting, al­Qur'an ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa besi tidak
dapat diproduksi di bumi. Oleh karena itu, ia langsung ditu­runkan dari
langit untuk dimanfaatkan oleh manusia sesuai dengan ayat 25.

Harap pembaca juga memperhatikan kodetifikasi di alam raya, solar flares
terjadi 11 tahun sekali. Metonic cycle 19 tahun sekali, komet Halley
rata-rata 76 tahun sekali mendekati bumi, penyesuaian Kalender Lunar
mengikuti siklus 11 tahun dan 19 tahun.
Elemen Berat Besi, Fe-57
Karakter ketiga berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel periodik.
Kita tidak mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa "membedah" elemen kimia
besi berikut karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid.
Tanpa mengenal sifat­sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui
"keindahan" Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.
Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah 57. Terdiri dari a! (31) dan
hadid (26). Tabel al-jumal bisa dilihat pada Tabe15.4.
Alif = 1, Lam = 30, Ha' = 8, Dal= 4, Ya' = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 +
10 + 4 = 31 + 26 = 57.

Fakta Pertama

Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid mempunyai nilai (al-juntal)
57, sama dengan nomor suratnya, atau (19 x 3). Kelipatan 19 dengan
koefisien angka 3.

Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan
sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu
elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang berarti "elemen suci"
dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan
Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus
menghubung­kan dengan mitos Planet Mars. Ilmu kimia modern mengatakan
bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop saja
yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 (lihat
Tabel 9.1).

TABEL 9.1

ISOTOP BESI 7

Isotop Waktu Paruh Isotop Waktu Paruh

Fe-.52 8.3 jam FP-57 Stabil

Fe-54 Stabil Fe-58 Stabil

Fe-55 2.7 tahun Fe-59 54.5 hari

Fe-56 Stabil Fe-60 1.500.000 tahun

Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya terletak di tengah-tengah tabel
periodik.6. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil
mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya, misalnya
Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga
diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol
(dibulatkan)8, energi yang keluar untuk mengubah status Fe+2 ke Fe+3.
Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi--itulah mengapa hanya 4 isotop
saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57 jdga
diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.9

Fakta Kedua

Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak
hal, misalnya:

Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama
dengan nomor Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga.

Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.

Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al­jumal dari kata "al".

Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi ting­kat energi
ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol. Surat al­Hadid mempunyai ayat
berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957.

Peneliti al-Qur'an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Seri­kat
menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574
kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25
(kata pertama) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah
satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada" atau berarti juga "yang
mempunyai 4 tingkatan energi".

Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan no­mor simbol
kedelapan isotop besi: Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe­56, Fe-57, Fe-58, Fe-58,
sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.

Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58
merupakan kelipatan 19 atau: 54565758 = 19 x 2871882

Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966

Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25)
ditunjukkan dengan angka 19.

5+7+2+5=19.

Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah-tengah
al-Qur'an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah
tabel periodik. Dari sisi matematika, angka 57 clan 29 tergolong ajaib
ka­rena angka-angka tersebut merupakan: 57x29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6
+...+ 57 atau (19 x 87) Kata "besi" dalam al-Qur'an disebut 9 kali dalam
6 ayat yang berbeda10. Barangkali salah satu keterangan yang menarik
dari hal yang menarik lainnya adalah keterangan yang berhu­bungan dengan
"rahasia" Dzulkarnain pada Surat al-Kahfi (18:96), yang berarti "gua°.
Ayat tersebut berkisah tentang "pin­tu besi" yang dibangun oleh
Dzulkarnain "di antara kedua pun­cak gunung". Suatu saat akan hancur,
ketika kiamat telah dekat.

Tanda-tanda kiamat ini menarik perhatian ilmuwan Barat clan juga Winston
Churchill, PM Inggris pada tahun 1940-an. Perha­tian para ahli arkeologi
Muslim terletak pada karakter siapa yang pas untuk Dzulkarnain dalam
sejarah? Apakah Raja dari Macedonia (tafsir Yusuf Ali dan Prof. Dr. H.
Mahmud Yunus mengatakan Iskandar Dzulkarnain dari Macedonia, sehingga
mengundang kritikan ahli sejarah, karena tidak pas11), Alexander Agung,
ataukah Cyrius Kaisar dari Persia? Sedangkan perhatian Churchill, karena
ramalan "perang besar yang akan terjadi" sebelum dunia kiamat, sebagian
tercatat dalam Kitab Mulia al-Qur'an12, dengan versi lain jika
dibandingkan dengan Bibel. Lalu siapakah Gog dan Magog (versi Barat),
apakah kaum Kulit Kuning (Oriental), Hindu, animis, atau Komunis Rusia?
Sedangkan al-Qur'an menyebutnya bangsa Ya'juj dan Ma'juj (al-Kahfi
[181:94)? Belum diketahui pasti siapa mereka. Indikasi masa depan, ada
berbagai kemungkinan. Namun, satu hal, tampaknya para arkeolog telah
menemukan "Pintu Besi" yang dimaksud oleh al-Qur'an di Derbent, termasuk
dalam wilayah Uni Sovyet dahulu13, seperti tercantum dalam Encyclopedia
Columbia, walaupun masih diperdebatkan di kalangan sejarawan modern,
siapa sebenarnya yang membangun pintu besi tersebut, Alexander Agung
ataukah Cyrius?

Encyclopedia Columbia edisi ke-6, mencatat bahwa Derbent ditemukan pada
tahun 438 oleh bangsa Persia sebagai pertahan­an yang strategis di Pintu
Besi. Benteng tersebut masih ada clan diberi nama Tembok Kaukasia
(Caucasian Wall) juga disebut Tembok Alexander. Dibangun oleh bangsa
Persia (yang menemukannya) pada abad ke-6, untuk menahan serangan
pendatang-pendatang dari daerah Utara.

Dengan demikian, Surat Besi ini menunjukkan keistimewaannya dengan
berbagai cara, di antaranya adalah besi diturunkan secara intrinksik
dari langit melalui meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun
yang lalu. Besi diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan
nikel membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa
untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa. Sedangkan nomor
surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid (57). Surat ini juga
memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil.
Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi nomor atom (26) dan jumlah
elektron (31) yang mengelilingi inti atom besi. Kodetifikasi surat dan
ayat juga ditunjuk­kan dengan jumlah digit nomor surat dan ayat besi
(al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan' 19. Ramalan atau prophecy: Besi atau
Pintu Besi Dzulkarnain diisyaratkan berhubungan dengan salah satu tanda
datangnya kiamat - hancur secara fisik - ketika bangsa yang dinamakan
Ya'juj dan Ma'juj menimbulkan keru­sakan di bumi.

:Thanks To "Tante Rz"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar