Rabu, 12 Agustus 2009

Republik Genthonesia (Maju Perut Pantat Mundur)

Judul Buku : Republik Genthonesia (Maju Perut Pantat Mundur)
Editor : Farid Ikhsan Asbani
Penulis : Mbah Dipo
Penerbit : Pro You (Kelompok Penerbit Pro U Media) 2009
Tebal : 354 Hal

Suatu ketika, tanpa ba-bi-bu dan pa-pi-pu seorang bernama Ndoweh ingin menjajal hasil karya kawannya yang sedang membuat onde-onde ceplus, setelah dua detik mengunyah dan menelan mentah-mentah adonan yang sebenarnya belum matang beneran ia pun nyeletuk,
"Bluueeh..! weks..! kok rasanya gak nggenah babar blas gini kang. bisa masak nggak sih kang sampeyan...? Onde-onde ceplus kok berantakan rasanya.."
kontan saja sang kawan yang memiliki nama tak kalah nyentrik, Mbleweh itu pun nyureng tanda tidak terima. mulutnya komat-kamit sambil menyemprot balik protes si ndoweh,
"Wooo..dapurmu..! Lambemu ndoweh kuwi..! ha wong barang mentah kok diunthal. yo genah pating klenyit rasanya. ha mbok sabar, nunggu ini di goreng dulu. kalo sudah mateng, silaken dinilai. ha wong barang mentah sudah di komentari..cah gemblung..!"
setelah menyadari ketololannya, ia pun memohon maaf atas komentar bernada protesnya itu dan mengakui kekeliruannya. ia menyadari ke-sembronoannya memakan adonan mentah dan mengakui dengan tulus sikapnya yang sok tau, sok nekat dan sok berani itu.
"Makanya sabar. Gak usah buru-buru nyacat. mending kamu mbantu mbikin glindingannya. biar cepat selesai."
saran mbleweh akhirnya di laksanakan oleh ndoweh dengan hati riang gembira.

cuplikan di atas hanya sebuah misal, sebuah uraian yang dengan cerdas di angkat sang penulis dalam meng-analogikan betapa, segala sesuatu di dunia ini membutuhkan proses yang tak mudah dan pintas.
apalagi sebuah keberhasilan. sebuah catatan panjang yang di sadari atau tidak sering membuat kita merasa paling hebat. tetapi juga dengan begitu mudahnya menilai negatif orang lain. tanpa mau menilik ke belakang bagaimana orang tersebut telah menjalani proses yang rumit, keras dan tak ramah demi hingga akhirnya mencapai puncak kejayaan.
betapa, segala sesuau yang ada di dunia ini adalah sebuah ladang amal. segalanya di tujukan sebagai bentuk penghambaan kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, juga sebagai bentuk penghargaan dan juga penerimaan kita akan adanya orang selain diri kita yang harus kita perlakukan sebagaimana kita ingin di perlakukan.
tidak ada sesuatu yang gratis di dunia ini. bahkan untuk mencapai kebahagiaan saja perlu membayar. apa bayaran itu? dia adalah Pengorbanan. suatu harga yang tak bisa di tawar lagi.
pengorbanan dalam menjalani proses, dan pengorbanan dalam menjaga harga diri ketika telah sampai pada puncak kejayaan dan keberhasilan.
pengorbanan itu bisa berupa Waktu, Tenaga, Materi, bahkan Nyawa.
tidak sedikit orang yang ingin berhasil namun di tengah jalan keburu di panggil yang maha kuasa, belum sempat mengecap manisnya keberhasilan, bukan? namun, sebuah proses tentu saja memiliki harga "lebih" di sisi Tuhan.

Kisah Ndoweh dan Mbleweh di atas adalah satu diantara 56 kumpulan kisah cerita unik yang ada dalam buku ini.
Banyak hal yang bisa menjadi renungan bagi kita, seperti beberapa kisah di halaman 13-15 yang mengkritisi zaman modern saat ini. Anak-anak remaja sampai orang tua menjadi korban iklan. Mereka lebih PD memakai produk luar negeri dari pada negeri sendiri. Rela membeli brand produk daripada kualitas, kemanan, dan kemajuan hasil karya negeri sendiri. Dalam segala lini mulai dari makanan, tempat tinggal dan juga gaya hidup semua mengadopsi mentah-mentah tanpa sharing dari negara barat. Bahkan dunia pendidikan, cara beribadah, cara berpikir, cara bersikap pun sudah made in barat.
Dan itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Lebih bangga meng-agungkan negara lain dan lebih malu mengakui negara sendiri. Inilah sindiran halus tentang sebuah nasionalisme berbangsa yang mulai terkikis dan semakin parah.
Juga, masih pada halaman tersebut di atas. Tentang sindiran pada kualitas akhlak. Satu pertanyaan yang cukup cerdas. Menjadi pemikiran lebih lanjut, bagaimana dengan akhlak kita? apakah sudah sama dengan Rasulullah? Mendekati Rasulullah? Atau sudah Persis dengan Rasulullah?
Betapa untuk mencontoh akhlak Rasull saja membutuhkan waktu bertahun-tahun dan pemikiran yang sangat lama, sementara untuk mencontoh “Akhlak” Grup Band saja satu jam jadi. Betapa ternyata__di sadari atau tidak, diri kita menjadi orang yang sangat perhitungan dengan aturan Tuhan. Padahal kita tahu, Tuhan tidak perhitungan jika ingin memberikan karunia RahmatNYA pada semua ciptaanNYA.
Dan mash banyak lagi kisah menarik lain yang begitu menohok sisi kesadaran kita sebagai individu juga mkhluk sosial juga sebagai hamba yang berTuhan.
semuanya, bercerita tentang permasalahan yang dekat dengan kita, obrolan-obrolan ringan namun mengena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang kisah yang sernpit dijadikannya wahana yang intens namun tidak sesak untuk rmembahas permasalahan yang beragam mulai dari persoalan rumah tangga hingga negara. apa yang tak selalu mampu dikatakan. Lewat bahasa yang memasyarakat bahkan sangat awam , serta penyampaian yang luwes, namun tetap ber-etika, yang digarap dengan sederhana, cerdas, elegan dan jernih, pembaca diajaknya menjelajahi halaman-halaman kecil dalam kisah-kisah yang___bisa jadi pernah juga di alami oleh pembaca sendiri.
lewat tokoh "Simbah" dalam buku ini, pembaca di ajak untuk lebih melek diri juga situasi. tidak hanya bergumul dengan persoalan intern dalam rumah tangga tetapi jauh meluas menjelajah persoalan masyarakat juga negara.

Meski ada banyak sekali istilah dalam bahasa jawa yang "tak biasa" karena memakai dialek bahasa jawa dari tempat tertentu, namun buku ini cukup pantas menjadi acuan ataupun referensi untuk memberanikan diri dalam mengungkap fakta tentang kebobrokan diri, serta masyarakat bahkan negara.
tak ada persoalan yang tak di iringi dengan kritik, buku ini bisa di jadikan patokan langkah untuk membuat diri berani mengakui kesalahan, ke tidak jujuran dan juga kebodohan yang selama ini menjadi tameng untuk melawan kebenaran.

Ada sebuah kenikmatan tersendiri ketika kita membaca paparan cerita demi cerita nyata dalam buku ini, selain karena bahasa dan penyampaiannya yang luwes dan me-masyarakat, karena isi dari tiap kisah ini begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari. mungkin juga kita akan menunduk malu karena merasa bahwa apa yang tertuang dalam buku ini pernah kita alami.
Sebuah buku yang Menggugah kesadaran akan siapa kita dan untuk apa kita di cipta di dunia ini.
Menggugah kesadaran kita, bahwa ternyata sebuah kerusakan yang terjadi di muka bumi ini bukan saja kesalahan perorangan namun karena kurang pekanya kita sebagai makhluk sosial.

Senin, 15 Juni 2009

MATEMATIKA ALAM SEMESTA

Kodetifikasi Bilangan Prima dalam Al-Qur'an 9 Besi, Surat ke-57 (Al Hadid)

Memang aneh, tampaknya, dalam pelajaran teologi, nama salah satu elemen
kimia dalam tabel periodik, yaitu besi (Fe = ferrum) bisa menjadi salah
satu judul surat dalam kitab suci agama. Tetapi itulah al-Qur'an.
Sehingga pertanyaan bagi orang awam tentunya, karakter apa yang menarik
pada surat ini? Lalu, mengapa besi dijadikan salah satu nama surat dalam
al-Qur'an? Bukankah emas, misalnya, lebih berharga?
Surat ini turun di antara masa-masa Perang Uhud, pada awal terbentuknya
Negara Islam di Medinah. Oleh karena itu, bisa dipahami jika cukup
banyak ayat yang memerintahkan pembaca untuk menafkahkan harta bagi
kepentingan umum. Nama surat terambil dari kalimat wa anzalnal-hadida,
ayat 25.1 Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik Ben Nabi, laksana
"kilauan anak panah" yang menarik perhatian bagi kaum ber­akal; yang
diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang menyangkut ketuhanan.
" Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan
Kami ciptakan/turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat
dan berbagai manfaat bagi manusia (supaya mereka mempergunakan besi
itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah
Mahakuat lagi Maha Perkasa." (al-Hadid 57: 25).

Karakter pertama yang menarik perhatian adalah banyak penafsir
menghindari terjemahan wa ansalnal-hadida dengan "Kami ciptakan besi",
padahal secara intrinksik seharusnya. "Kami turunkan besi", sebagaimana
terjemahan "Kami turun­kan bersama mereka al-Kitab dan mizan (keadilan,
keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)". Mengapa demikian? Karena dalam
bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit?
Apakah dijatuhkan begitu saja?

Namun seiring dengan perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah.
Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi
berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari langit".2

Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat
tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.

Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi.
Perkiraan paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi
sistem matahari kita,3 dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan oleh
suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan suhu
ratusan juta derajat Celsius. Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau
supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang
mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh gravitasi
bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.

Karakter kedua, ketika menjelaskan besi "memberikan kekuatan yang hebat"
barangkali pembaca membayangkan sen­jata pemusnah sekelas ICBM,
Intercontinental Ballistic Missile (peluru kendali antarbenua) atau
senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Tetapi bukan hanya iht.
Nikmat yang paling besar yang diberikan Tuhan kepada umat manusia adalah
"desain bumi". Bumi dan isinya dilindungi oleh Sabuk Van Allen yang
membungkus bumi seolah-olah perisai berbentuk medan elektromagnetik
berenergi tinggi. Perisai dengan "ke­kuatan hebat" ini tidak dimiliki
oleh planet-planet lain.

Sabuk radiasi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan
elektron, mengelilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk
Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat
energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar
flares.4 Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat
meluluh-lantakkan semua kehidupan di bumi, dengan kekuatan setara 100
juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan
badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini
terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri
dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang
tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan
radiasi yang lebih lemah.5

Barangkali kita sekarang paham mengapa besi menempati salah satu judul
surat di dalam al-Qur'an. Inti besi dan nikel "melindungi makhluk bumi"
berupa perisai elektromagnetik dengan "kekuatan yang hebat". Namun yang
terpenting, al­Qur'an ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa besi tidak
dapat diproduksi di bumi. Oleh karena itu, ia langsung ditu­runkan dari
langit untuk dimanfaatkan oleh manusia sesuai dengan ayat 25.

Harap pembaca juga memperhatikan kodetifikasi di alam raya, solar flares
terjadi 11 tahun sekali. Metonic cycle 19 tahun sekali, komet Halley
rata-rata 76 tahun sekali mendekati bumi, penyesuaian Kalender Lunar
mengikuti siklus 11 tahun dan 19 tahun.
Elemen Berat Besi, Fe-57
Karakter ketiga berhubungan dengan elemen kimia dalam tabel periodik.
Kita tidak mungkin menafsirkan Surat Besi tanpa "membedah" elemen kimia
besi berikut karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid.
Tanpa mengenal sifat­sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui
"keindahan" Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.
Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah 57. Terdiri dari a! (31) dan
hadid (26). Tabel al-jumal bisa dilihat pada Tabe15.4.
Alif = 1, Lam = 30, Ha' = 8, Dal= 4, Ya' = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 +
10 + 4 = 31 + 26 = 57.

Fakta Pertama

Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid mempunyai nilai (al-juntal)
57, sama dengan nomor suratnya, atau (19 x 3). Kelipatan 19 dengan
koefisien angka 3.

Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan
sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu
elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang berarti "elemen suci"
dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan
Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus
menghubung­kan dengan mitos Planet Mars. Ilmu kimia modern mengatakan
bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya 4 isotop saja
yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 (lihat
Tabel 9.1).

TABEL 9.1

ISOTOP BESI 7

Isotop Waktu Paruh Isotop Waktu Paruh

Fe-.52 8.3 jam FP-57 Stabil

Fe-54 Stabil Fe-58 Stabil

Fe-55 2.7 tahun Fe-59 54.5 hari

Fe-56 Stabil Fe-60 1.500.000 tahun

Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya terletak di tengah-tengah tabel
periodik.6. Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil
mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya, misalnya
Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga
diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol
(dibulatkan)8, energi yang keluar untuk mengubah status Fe+2 ke Fe+3.
Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi--itulah mengapa hanya 4 isotop
saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57 jdga
diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.9

Fakta Kedua

Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak
hal, misalnya:

Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol sama
dengan nomor Surat al-Hadid, dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga.

Besi mempunyai nomor atom 26, ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.

Fe-57 mempunyi elektron 31 buah, ditunjukkan oleh al­jumal dari kata "al".

Koefisien 3, dari (19 x 3), ditunjukkan dengan ionisasi ting­kat energi
ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol. Surat al­Hadid mempunyai ayat
berjumlah 29 buah atau kodetifikasi 2957.

Peneliti al-Qur'an dari kelompok Fakir 60 di Amerika Seri­kat
menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574
kata, sedangkan banyaknya kata dari awal surat sampai dengan ayat ke-25
(kata pertama) adalah 451. Bilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah
satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada" atau berarti juga "yang
mempunyai 4 tingkatan energi".

Bilangan 451, banyaknya kata, adalah jumlah bilangan no­mor simbol
kedelapan isotop besi: Fe-52, Fe-54, Fe-55, Fe­56, Fe-57, Fe-58, Fe-58,
sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 + 55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.

Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58
merupakan kelipatan 19 atau: 54565758 = 19 x 2871882

Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966

Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25)
ditunjukkan dengan angka 19.

5+7+2+5=19.

Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah-tengah
al-Qur'an, sebagaimana elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah
tabel periodik. Dari sisi matematika, angka 57 clan 29 tergolong ajaib
ka­rena angka-angka tersebut merupakan: 57x29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6
+...+ 57 atau (19 x 87) Kata "besi" dalam al-Qur'an disebut 9 kali dalam
6 ayat yang berbeda10. Barangkali salah satu keterangan yang menarik
dari hal yang menarik lainnya adalah keterangan yang berhu­bungan dengan
"rahasia" Dzulkarnain pada Surat al-Kahfi (18:96), yang berarti "gua°.
Ayat tersebut berkisah tentang "pin­tu besi" yang dibangun oleh
Dzulkarnain "di antara kedua pun­cak gunung". Suatu saat akan hancur,
ketika kiamat telah dekat.

Tanda-tanda kiamat ini menarik perhatian ilmuwan Barat clan juga Winston
Churchill, PM Inggris pada tahun 1940-an. Perha­tian para ahli arkeologi
Muslim terletak pada karakter siapa yang pas untuk Dzulkarnain dalam
sejarah? Apakah Raja dari Macedonia (tafsir Yusuf Ali dan Prof. Dr. H.
Mahmud Yunus mengatakan Iskandar Dzulkarnain dari Macedonia, sehingga
mengundang kritikan ahli sejarah, karena tidak pas11), Alexander Agung,
ataukah Cyrius Kaisar dari Persia? Sedangkan perhatian Churchill, karena
ramalan "perang besar yang akan terjadi" sebelum dunia kiamat, sebagian
tercatat dalam Kitab Mulia al-Qur'an12, dengan versi lain jika
dibandingkan dengan Bibel. Lalu siapakah Gog dan Magog (versi Barat),
apakah kaum Kulit Kuning (Oriental), Hindu, animis, atau Komunis Rusia?
Sedangkan al-Qur'an menyebutnya bangsa Ya'juj dan Ma'juj (al-Kahfi
[181:94)? Belum diketahui pasti siapa mereka. Indikasi masa depan, ada
berbagai kemungkinan. Namun, satu hal, tampaknya para arkeolog telah
menemukan "Pintu Besi" yang dimaksud oleh al-Qur'an di Derbent, termasuk
dalam wilayah Uni Sovyet dahulu13, seperti tercantum dalam Encyclopedia
Columbia, walaupun masih diperdebatkan di kalangan sejarawan modern,
siapa sebenarnya yang membangun pintu besi tersebut, Alexander Agung
ataukah Cyrius?

Encyclopedia Columbia edisi ke-6, mencatat bahwa Derbent ditemukan pada
tahun 438 oleh bangsa Persia sebagai pertahan­an yang strategis di Pintu
Besi. Benteng tersebut masih ada clan diberi nama Tembok Kaukasia
(Caucasian Wall) juga disebut Tembok Alexander. Dibangun oleh bangsa
Persia (yang menemukannya) pada abad ke-6, untuk menahan serangan
pendatang-pendatang dari daerah Utara.

Dengan demikian, Surat Besi ini menunjukkan keistimewaannya dengan
berbagai cara, di antaranya adalah besi diturunkan secara intrinksik
dari langit melalui meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun
yang lalu. Besi diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan
nikel membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa
untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa. Sedangkan nomor
surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid (57). Surat ini juga
memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil.
Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi nomor atom (26) dan jumlah
elektron (31) yang mengelilingi inti atom besi. Kodetifikasi surat dan
ayat juga ditunjuk­kan dengan jumlah digit nomor surat dan ayat besi
(al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan' 19. Ramalan atau prophecy: Besi atau
Pintu Besi Dzulkarnain diisyaratkan berhubungan dengan salah satu tanda
datangnya kiamat - hancur secara fisik - ketika bangsa yang dinamakan
Ya'juj dan Ma'juj menimbulkan keru­sakan di bumi.

:Thanks To "Tante Rz"

Jumat, 12 Juni 2009

Easy Green Living

Sinopsis
Buku ini merupakan balutan kisah-kisah inspiratif pengalaman runner up Putri Indonesia 2005 ini, selama perjalanan hidupnya menjadi reporter dan duta lingkungan. Naik perahu yang baling-balingnya tersangkut sampah di Muara Angke, salah kaprah anak-anak sekolah tentang efek rumah kaca, dan kreasi Valerina dalam mengkampanyekan kegiatan save the earth. Simak pula kisah-kisah para pahlawan lingkungan mulai dari Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Tasya dan kampanye di sekolah-sekolah, hingga kisah Alhamran seorang mantan pelaku illegal logging.
Dilengkapi tips-tips ringan untuk menyelamatkan lingkungan yang dapat dilakukan siapa saja dan di mana saja entah itu di rumah, sekolah, kantor, bahkan saat liburan, seperti:
Memilah sampah rumah tangga
Berangkatlah sekolah dengan sepeda atau berjalan kaki jika jaraknya tidak lebih dari 500 m.Bawalah bekal makan siang ke kantor
Bawa sendiri tas belanja
dan masih banyak lagi
Bumi memang sedang dalam bahaya, tapi cukup tangan-tangan kecil manusia di dunia melakukan hal-hal sederhana untuk menyelamatkan bumi.
“Saya yakin buku yang ditulis Valerina ini akan menjadi acuan dalam mendorong masyarakat untuk hidup ramah lingkungan.” Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup, Ketua Delegasi Konferensi PBB di Bali.

Saya, setelah membaca buku juga sepakat. Baik dari sisi penulis ataupun sisi pembaca.
Sebagai Penulis, saya menyukai cara bertutur mbak valerina, sesuai kenyataan, simple dan langsung tepat sasaran. Apalagi yang seri anak-anak, : Si Bening yang cling-cling, Pasukan Klik-klik etc, huhuhuhu…. bahasanya mudah di cerna, full color, anyak gambar dan menarik. Jadi lebih bisa menikmati air lebih dekat, ternyata air itu tidak hanya sebentuk wujud cair yang bisa membersihkan saja. Indah deh pokoknyaaaa..!!! *Mupeng* pengen nyebur kolam..hehe.
Jika bukan kita, siapa lagi yang akan bertanggung jawab pada kelestarian lingkungan yang kita tempati ini?
(ekspektasi agak tinggi nih,…berhubung nama kita hampir sama, mbak….boleh dong kapan-kapan duo nulis..hehe. semoga ada kesempatan itu…Amien.) *Hadduuuhh penulis mulai ngayal ney..hihi.*
Sebagai Pembaca, Saya sangat menikmati sekali ‘melahap” buku ini, terlepas dari siapa dan bagaimana mbak valerina. Dengan menikmati kata perkata yang di tulis ibu cantik ini, saya jadi bisa “jalan-jalan” menikmati berbagai tempat, tidak melulu di jakarta. Hmm, meski saya tak menjejak nyata setidaknya terwakilkan hanya dengan membaca buku ini,
Waktu mbak valerina naik perahu, dan sedikit “keunikan” nyangkutnya si baling-baling di sampah Sampe Muara Angke. Saya jadi ikut merasakan bau sampahnya, melihat pekat dan kotornya air…sampe nyaris menjerit, “Hoekksss”.
MashaAllah, kok bisa…Indonesia yang notabene mayoritas penduduknya Muslim ini sedemikian kotor bin jorok. *diam merenung*

Yah, Finnaly…eniwei buswei…Buku Ini layak di baca!
So, buruan nabung, terus lari ke toko buku, ambil di rak, jangan lupa bayar di kasir.
Kalo tetep gak punya uang juga, boleh pinjam ke tetangga, atau calon istri, calon suami, teman, Guru, Dosen…atau siapa aja dah yang punya. Tapi kalo yang di pinjemin juga keukeuh gak mau ngasih pinjem, berarti kawan-kawan harus ikhtiar lebih keras untuk mendapatkannya ya.
Nikmati aja proses….(Salam Bintang!)

Posted By: Deezna Valeria

Untuk Para Suami

Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Istri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah
Apalagi secantik Zulaikha
Justru Istrimu hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Menjadi solekhah...
Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama.
Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya,
Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Istri kiasan ternakan, kamu gembalanya,
Istri adalah murid, kamu mursyidnya,
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.
Saat Istri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya,
Seandainya Istri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan,
Menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dan ridha Allah Swt.,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasulullah,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solekh...

19 Keistimewaan Wanita

Berbahagialah wahai wanita shalehah. Sebab Rasulullah SAW bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim, Ahmad, dan An-Nasa’i). Disisi lain berhati-hatilah sebab Beliau SAW juga berpesan tentang fitnah terbesar dari kaum mu, “Tidak ada suatu fitnah (bencana) yang lebih besar bahayanya dan lebih bermaharajalela-selepas wafatku terhadap kaum lelaki selain daripada fitnah yang berpunca daripada kaum wanita.” (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Do’a wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda: “Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.” Wanita yang solehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

BARANG SIAPA YANG MENGGEMBIRAKAN ANAK PEREMPUANNYA, DERAJATNYA SEPERTI ORANG YANG SENANTIASA MENANGIS KARENA TAKUT ALLAH SWT DAN ORANG YANG TAKUT ALLAH SWT AKAN DIHARAMKAN API NERAKA KEATAS TUBUHNYA.
BARANG SIAPA YANG MEMBAWA HADIAH (BARANG, MAKANAN DARI PASAR KERUMAH) LALU DIBERIKAN KEPADA KELUARGANYA, MAKA PAHALANYA SEPERTI BERSEDAKAH.
HENDAKLAH MENDAHULUKAN ANAK PEREMPUAN DARIPADA ANAK LELAKI. MAKA BARANG SIAPA YANG MENYUKAI AKAN ANAK PEREMPUAN SEOLAH-OLAH DIA MEMERDEKAKAN ANAK NABI ISMAIL A.S
WANITA YANG TINGGAL BERSAMA ANAK-ANAKNYA, AKAN TINGGAL BERSAMA AKU (RASULULLAH SAW) DI DALAM SURGA.
BARANG SIAPA YANG MEMPUNYAI TIGA ANAK PEREMPUAN ATAU TIGA SAUDARA PEREMPUAN ATAU DUA SAUDARA PEREMPUAN, LALU DIA BERSIKAP IHSAN DALAM PERGAULAN DENGAN MEREKA DENGAN PENUH RASA TAKWA SERTA BERTANGGUNG JAWAB, MAKA BAGINYA ADALAH SURGA.
DARI AISYAH R.A. “BARANG SIAPA YANG DIUJI DENGAN SESUATU DARI ANAK-ANAK PEREMPUANNYA LALU DIA BERBUAT BAIK KEPADA MEREKA, MAKA MEREKA AKAN MENJADI PENGHALANG BAGINYA API NERAKA.”

SURGA ITU DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU.

APABILA MEMANGGILMU DUA ORANG IBU BAPAMU MAKA JAWABLAH PANGGILAN IBUMU DAHULU.
WANITA YANG TAAT BERKHIDMAT KEPADA SUAMINYA AKAN TERTUTUP PINTU-PINTU NERAKA DAN TERBUKA PINTU-PINTU SURGA. MASUKLAH DARI MANAPUN PINTU YANG DIA KEHENDAKI DENGAN TIDAK DIHISAB.

WANITA YANG TAAT PADA SUAMINYA, SEMUA IKAN-IKAN DI LAUT, BURUNG DI UDARA, MALAIKAT DI LANGIT, MATAHARI DAN BULAN, SEMUANYA BERISTIGHFAR BAGINYA SELAMA DIA TAAT KEPADA SUAMINYA DAN REKANNYA (SERTA MENJAGA SHOLAT DAN PUASANYA).

AISYAH R.A. BERKATA, “AKU BERTANYA PADA RASULULLAH SAW, SIAPAKAH YANG LEBIH BESAR HAKNYA TERHADAP WANITA?” JAWAB BAGINDA, “SUAMINYA.” “SIAPA PULA BERHAK TERHADAP LELAKI?” JAWAB RASULULLAH SAW, “IBUNYA.”
PEREMPUAN APABILA SHOLAT LIMA WAKTU, PUASA DI BULAN RAMADHAN, MEMELIHARA KEHORMATANNYA, SERTA TAAT PADA SUAMINYA, MASUKLAH DIA DARI PINTU SURGA MANA SAJA YANG DIA KEHENDAKI.

TIAP PEREMPUAN YANG MENOLONG SUAMINYA DALAM URUSAN AGAMA, MAKA ALLAH SWT MEMASUKKAN DIA KEDALAM SURGA LEBIH DAHULU DARIPADA SUAMINYA (10.000 TAHUN)

APABILA SEORANG PEREMPUAN MENGANDUNG JANIN DALAM RAHIMNYA, MAKA BERISTIGHFARLAH PARA MALAIKAT UNTUKNYA. ALLAH SWT MENCATATKAN BAGINYA SETIAP HARI DENGAN 1000 KEBAIKAN DAN MENGHAPUSKAN DARINYA 1000 KEJAHATAN.


APABILA SEORANG PEREMPUAN MULAI SAKIT HENDAK BERSALIN, MAKA ALLAH SWT MENCATATKAN BAGINYA PAHALA ORANG YANG BERJIHAD PADA JALAN ALLAH SWT
APABILA SEORANG PEREMPUAN MELAHIRKAN ANAK, KELUARLAH IA DARI DOSA-DOSA SEPERTI KEADAAN IBUNYA MELAHIRKAN
APABILA TELAH LAHIR (ANAK) LALU DISUSUI, MAKA BAGI IBU ITU SETIAP SATU TEGUKAN DARI SUSUNYA DIBERI SATU KEBAJIKAN
APABILA SEMALAMAN (IBU) TIDAK TIDUR DAN MEMELIHARA ANAKNYA YANG SAKIT, MAKA ALLAH SWT MEMBERINYA PAHALA SEPERTI MEMERDEKAKAN 70 ORANG HAMBA DENGAN IKHLAS UNTUK MEMBELA AGAMA ALLAH SWT

Rabu, 10 Juni 2009

FRIENDSHIP

A simple friend, thinks the friendship over

When you have an argument

Areal friend

Knows that

It’s not a friendship

Until after

You’ve had a fight